PERISTIWA RENGASDENGKLOK
16 AGUSTUS 1945
Pada tanggal 14 Agustus 1945, para pemuda
mengdakan rapat di Jakartayang hadir dalam
rapat itu antara lain Chairul saleh, sutan shrir,
sukarni, singgih, suhud dan lain sebagainya.
Sutan Syahrir : (Membuka
pembicaraan )
assalamu’alaikum
Semuanya yg hadir : Waalaikum Salam
Sutan sahrir : (Membuka rapat itu
dengan menyampaikan
berita yang ia ketahui
tentang Jepang )
Saudara-saudara ku saya mendengar berita
yang mengembirakan bagi kita semua yaitu
menyerahnya Jepang terhadap sekutu saya
mendengar berita tersebut dari radio Lua Negeri
itu berarti terjadi klekosongan kekuasaan di
Indonesia ( sutan syahrir menjelaskan dengan
penuh semangat )
Sukarni
: ‘itu merupakan
kabar yang sangat
menggembirakan bagi
kita semua, tapi yang
saya bingungkan
maksud tua tadi
berbicara terjadi
kekosongan
kekuasaan itu apa ?
(Sukarni dengan penuh keheranan saat
menanyakan hal tersebut
pada sutan syahrir)
Sutan
Syahrir :
“ maksud saya,
Jepang tidak lagi
berkuasa terhadap
negeri kita karena
menyerah kepada
sekutu, sedang
sekutu belum
sepenuhnya
menguasai Indonesia.
Sukarni : “oh, Ya mengerti
maksud tuan, terima kasih
atas penjelasannya tuan
(sat sutan syariri
menjelaskan sukarni
hanya mengangguk –
ngangguk dan tersenyum)
Suta Sahrir : “(membalas dengan
senyuman )
Chairul Saleh : “lalu sekarang apa
yang harus kita lakukan
untuk mengisi kekosongan
kekuasaan ini ?”
(dengan a\nda bicara penuh kecemasan)
Sutan
syahriri
: “Bagaimana kalau
kita mengajukan
kepada soekarno
dan Moh. Hatrta
agar segera
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia
secepatnya.
Chairul
Saleh :
‘ Saya setuju usul
anda tuan, karena
waktu itu inilah yang
tepat bagi kita semua
untuk segera
memproklamasikan
kemerdekaan
Indonesia.
Mendengar yang dibicarakan Chairul saleh para
pemuda ricuh, mereka begitu gembiranya
mendengar Indonesia akan memproklamasikan
kemerdekaannya Sepertinya mereka tidak
sabar untuk membicarakan keinginan rakyat ini
bersama Soekarno dan Moch Hatta, Chairul
Saleh yang melihat sikap para pemuda tersebut
kemudian mencoba untuk menenangkan
mereka.
Chaerul Saleh : ‘Tenang, tenang semua
tenang, saya mohon
duduk kalian di kursi
masing-masing
(dengan suara lantang ia menengakan para
pemuda)
Para pemuda duduk dan dan susasana tenang
kembali
Chairul Saleh : kalau kalian sudah
setuju, besok kita akan
mendatangi rumah
Soekarno dan kita
bicarakan maksud
keinginan kita semua ,
bagaimana kalau rapat
ini kita cukupkan
sekian lebih baik kita
pulang kerumah
masing-masing.
Rapatpun akhirnya selesai, para pemuda
kembali pulang dan kembali kerumah masing-
masing
Keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus
1945 para pemuda mendatangi rumah
soekarno dengan maksud memberitahukan
Soekarno tentan keinginan para pemuda itu.
Sutan Syahrir : ok-tok ,
asalamu’alaikum , ?
Fatmawati : “fatmawati membukan
pintu “ waalaikumSalam !
Sutan syahrir : “maaf bu, apakah
Bungkarnonya ada , kami
ingin bertemu
dengannya
Fatmawati : “yah kang mas ada
didalam, memang ada apa
yah mencari
kang mas
Chairul Saleh : Begini Bu ada hal
yang penting yang harus
kami icarakan
dengan nya.
Fatmawati : “oh kalau begitu ya
sudah ayo slahkan masuk,
silahkan
duduk
Chairul saleh : ‘terima kasih Bu !”
Fatmawati : Sama-sama (sambil
tersenyum ) kalau begitu
saya
panggilkan dulu
kangmas
Fatmawati akhirnya pergi meninggalkan para
pemuda di ruang tamu dan kemudian ia menemui
Soekarno
Soekarno : “saat fatmawati
menghampiri Soekarno di
ruang baca.
Soekarno betanya
“Siapa Bu yang datang
Fatmawati : itu para pemuda
datang mereka ingin
berbicara penting
katanya
Soekarno : (Soekarno kemudian
beranjak dari kursi dan
pergi untuk
menghampiri para
pemuda
Akhirnya Soekarno datang bersama fatmawati
kemudian para pemuda berjabat tangan dengan
Soekarno. Dan menceritakan maksud
kedatangan mereka. Fatmawatipun pergi
meninggalkan Soekarno dan para pemuda.
Fatmawati : Ya sudah kang mas
saya kembali ke belakang
dulu. Masih
banyak pekerjaan
yang belum saya
kerjakan. Oh ya tuan-
tuan ini mau minum
apa, biar saya
ambilkan dulu !
Soekarno : “Saya dengar dari istri
saya katanya ada yang
ingin kalian
bicarakan memang apa
Chairul saleh : “Kami ingin membicarakan
tentang keinginan kami
untuk
secepatnya Indonesia
memperoklamsikan
kemerdekaannya
Soekarno : “Maksud kalian apa saya
tidak mengerti?
Chairul saleh : maksud kami adalah
menginginkan agar
secepatnya Indonesia
memproklamasikan
kemerdekaannya
Soekarno : “Lalu kenapa kalian ingin
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Sutan sahir : “Karena inilah kesempatan
yang baik bagi kita semua
untuk segera
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia,
karena Jepang sudah
menyerah pada sekutu
Soekarno : “Apa kalian tidak
memikirkan bahaya apa
saja apabila bila kita tetap
nekad memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Apa lagi kekuatan militer
Jepang yang masih berada
di Indonesia mampu
menggagalkan rencana
untuk memperoklamasikan
Indonesia
Sutan sahir : “Yang jelas kami
menginginkan
kemerdekaan Indonesia
secepatnya!
Soekarno : “Apa ini tidak terlalu
tergesa-gesa ! sedangkan
kebenaran berita
menyerahkan Jepang
kepada sekutu masih di
ragukan, lebih baik kita
cek dahulu dari sumber
yang resmi
Sutan sahir : “Jadi usulan kami belum
dapat di setujui tapi saya
yakin berita tersebut
benar adanya
Soekarno : “Nanti saja kita bicarakan
lagi lebih lanjut dengan
anggota PPKI lainnya
karena saya sendiri tidak
bisa mengambil keputusan
sendiri
Sutan sahir : “Ya sudah kalau memang
keputusan Bung Karno
seperti itu apa boleh buat
Chairul saleh : “Mungkin pembicaraan ini
kita cukupkan sekian saja
karena sudah terlalu
malam. Sebelumnya kami
meminta maaf mungkin
kedatangan kami
menganggu waktu istirahat
Bung
Soekarno : “Tidak apa-apa, silahkan!
(Merekapun berjabat tangan dan berpamitan
pulang)
malam harinya para pemuda mengadakan rapat
lagi tepatnya jam 20.00 WIB untuk membahas
mengenai sikap Soekarno yang kurang
mendukung keinginan para pemuda.
Chairul saleh : “Bagaimana kalau apa
yang kita bicarakan ini kita
rundingkan kembali
dengan Soekarno dan
Moch Hatta
Semua yang hadir : Setuju
Akhirnya mereka berangkat ke rumah
Soekarno, tak lama kemudian mereka sampai di
rumah Soekarno
Chairul saleh : “Asalamu’alaikum !”
Fatmawati : “Oh mancari Kang Mas
ada didalam, ayo masuk
wah kebetulan sekali yah,
tokoh-tokoh tua juga
sedang berkumpul disini
Sukarni : Apa Bu,tokoh tua
juga ada disini ?
(Sukarni bertanya
dengan penuh rasa kaget)
fatmawari : “Ya ada, seperti Moch
Hatta, Dr Samsi, Buntaran,
dan yang lainnya, maaf
saya keasyikan ngobrol,
mari masuk, silahkan
duduk, saya penggilkan
dulu Kang Mas
sukarni : “Silahkan Bu !
Tidak lama kemudian Soekarno datang bersama
tokoh-tokoh tua
Chairul saleh : “Maaf Bung, lagi-lagi kami
menganggu waktu anda
Soekarno : Ah tak apa-apa, lalu apa
yang ingin kalian
bicarakan
Chairul saleh : “Begini, Bung sendiri sudah
tehukah bahwa kami
menginginkan Indonesia
segera memproklamasikan
kemerdekaannya
Soekarno : “Yah saya tahu, kalian
begitu menginginkan
Indonesia segera
memperoklamasikan
kemerdekaan, sama saya
juga menginginkan
Latif Hendraningrat : :Lalu kenapa Bung tidak
menyetujui, kalau Bung
menginginkan
kemerdekaan Indonesia
Soekarno : “Saya tidak bisa
seenaknya menyetujui
usul anda, tanpa
mengadakan rapat dahulu
dengan anggota PPKI
Sutan sahir : :Saya berharap Bung
tidak akan mengadakan
rapat dengan anggota
PPKI, karena yang saya
takutkan nanti Jepang
malah mengetahui rencana
ini Bung, kita tahukan PPKI
memang di bentuk oleh
Jepang
Soekarno : “Yah saya tahu itu bahwa
memang PPKI itu dibentuk
oleh Jepang, tapi itu
merupakan satu-satunya
jembatan bagi kita unruk
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Chairul saleh : “Tetapi kami tidak ingin
Jepang ikut campur tangan
dalam rencana ini Bung!
Ahmad Soebarjo : “Jadi maksudnya kita
memutuskan segala ikatan
dengan Jepang, begitu kan
Sutan sahir : yah begitu
Soekarno : “Tetapi saya tidak
menyetujuinya, lebih baik
kita bicarakan masalah ini
dengan anggota PPKI<
agar nantinya saat
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
kita tidak mengalami
banyak masalah
Sutan sahir : Tapi
Soekarno : (Memotong pembicaraan
sutan sahir) “Tidak ada
tapi-tapiab yang tidak
akan mengikuti keinginan
kalian (dengan nada bicara
yang tinggi. Sambil emosi
yang meluap luap)
Semakin a lot perundingan, para pemuda dan
Soekarno berisitegang keadaan semakin panas.
Tiba-tiba Moch Hataan datang
Hatta : “Asalamu’alaikum”!
Soekarno : “Waalaikum salam!”
Hatta : “ada apa ini para
pemuda dan tokoh Bung
datang berkumpul di sini
Soekarno : “Ah tidak apa-apa saya
senang sekjali Bung
datang kemari. Kami
sedang membicarakan
keinginan para pemuda ini
Hatta :”Memang apa keinginan
para pemuda itu, yang
saya dengar kalau tidak
salah mereka ingin
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Soekarno : “Yah benar sekali itu yang
mereka inginkan, tepi
yang saya tidak setujui
karena saya tidak bisa
mengambil keputusan ini
sendiri
Hatta : “Bagaimana kalau kita
rundingkan dulu masalah
ini tanpa para pemuda, kita
renungkan bersama para
tokoh tua
Soekarno : “Baiklah saya setuju!”
Hatta : tapi bagaimana dengan
para pemuda ini
Soekarno : “Biarkan para pemuda itu
duduk di serambi belakang
(Pemuda keluar dari rumah Soekarno dan
menunggu tokoh tua yang berunding. Mereka
menunggu di serambi belakang)
(Bung Karno dan Bung Hatta serta para tokoh
nasionalis tua berunding
Hatta : “Lalu apa yang
sekarang kita lakukan
sedangkan para pemuda
terus mendesak agar
segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Soekarno : “tapi kita tidak tahu
kebenaran berita tersebut,
lagi pula kalau memang
Berita tersebut benar tentu
saja seharusnya kitalah
dahulu yang
mengetahuinya.
Hatta : Jadi maksud bung kita
tidak akan mengikuti
keinginan para pemuda
Soekarno : “benar, karena yang saya
takutkan natinya malah
terjadi prtumpahan darah,
mengingat kekuatan militer
masih siap siaga dan kuat
disini.
Buntaran :” Ya sudah bagaimana
kalau keputusan anda dan
bung Hatta ntuk tidak
menyetujui keinginan para
pemuda ini kita sampaikan
kepada para pemuda”
Hatta : ‘Ya sudah ayo kita
hampiri mereka!
(kemudian para tokoh nasionalis tua itu beranjak
keluar dan menemui para pemuda yang sejak
tadi menunggu di serambi belakang.
Suhud : “bagaiman keputusan
anda Bung.?”
Soekarno :”Saya tetap pada pendirian
saya, bahwa kami (sambil
menunjuk Bung Hatta)
tetap tidak ingin
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
sekarang ini, jika memang
kalian tetap pada pendirian
kalian maka saya
persilahkan anda untuk
mencari tokoh yang lain.
Sutan Syahrir :!bailah kalau pendirian
adan seperti itu kami tidak
bisa melakukan apa-apa ,
tapi yang jelas kami akan
berusaha
memproklamasikan
kemedekaan Indonesia
secepatnya.
Akhirnya para pemudapu poergi dari rumah
Soekarno dengan kekecewaan yang mendalam.
Pukul 24.00menjelang tanggal 16 Agustus 1945
para pemuda mengadakan
rapat di Cikini.
Chaerul Saleh : sekarang apa yang harus
kita lakukan Soekarno
dan Moh. Hatta tetap
bersikeras tidak
menyetujuinya usul kita
apalagi mereka berdua
tetap tidak percaya
dengan berita itu.
Sutan syahrir :”Begini saja saya
mengusulkan agar Bung
Karno dan Moh. Hatta kita
aasingkan saja keluar
Jakarta untujk
menjauhkan mereka dari
pengaruh Jepang,
apakalian setuju usul saya!
Sukarni, Yusup Kamto, Muwardi berkata “ Setuju
“
Sutan syahrir : “tapi yang saya
bingungkan kita akan
membawa kedua tokoh
Nasionalis itu kemana ya!.
Sukarni : ‘Kema yah ( sambil
kebingungan )
Muwardi : “Kita serahkan saja tugas
ini kepada Singgih dan latif
Hendra ningrat karena
mereka berdua adalah
anggota peta”
Latif : baiklah akan saya
pikirkan dahulu
(sekitar 15 menit mereka berpikir)
latif : “Bagaimana kalau kita
bawa mereka dua ke
renggas dengklok dekat
Karawang, karena disana
dekat dengan tempat salah
satu pemusatan tentara
peta yang keamanannya
terjamin
singgih : “benar, apa kalian
menyetujuinya?”
suhud : :”Bagus, kami setuju
dengan rencana tersebut
latif hendra ningrat dan Singgihpun kemudian
pergi ke rumah Soekarno. Tidak lama kemudian
mereka sampai di rumah Soekarno.
Singgi :
“Tok.tok.tok….Assalamual
Fatmawati : “Walaiku salam (Fatmawati
membuka pinti)
Ada apa yach malam-malam begitu bertamu
kemari
Latif : “maaf Bu, kami tidak
bermaksud mengenaggu
waktu istirahat Ibu, tapi ada
hal penting yang harus
kami bicarakan dengan
Bung Karno, sekali lagi
kami minta maaf!
Fatmawati : “Ah tidak apa-apa, mari
silahkan masuk, silahkan
duduk!
Latif : “Terima kasih bu”
(Fatmawati : Sama-sama, kalau begitu tunggu
sebentar yah saya panggilkan dulu Bung
Karnonya. Oh ya hampir lupa kebetulan Bung
Hatta juga menginap di sini katanya mereka
ingin membahas keinginan para pemuda, apa
Bung Hatta juga perlu saya panggilkan”
latif : “Ya, Bu silahkan
(Fatmawati meninggalkan mereka berdua, ia
menemui suaminya dan Bung Hatta untuk
memberitahukan kedatangan para pemuda. Tak
lama kemudian Bung Karno datang ia di temani
oleh Moch Hatta dan Fatmawati
singgih dan Latif “ Asalamu’alaikum”
(Mereka berdiri saat Soekarno dan Moch Hatta
datang)
soekarno : Waalaikum salam ayo
silahkan duduk
singgih : Terima kasih
soekarno : Sama-sama. Bu kok
tamunya tidak di tawarin
minum dulu
fatmawati : Maaf Kang Mas Ibu lupa.
Oh ya tuan-tuan ini mau
minum apa
latif : Ah ngerepotin Bu,
enggak usah saja Bu,
terima kasih
fatmawati : Biasa saja, jadi tuan ini
mau minum apa
singgih : Apa saja Bu yang penting
halal
fatmawati : Ya sudah saya
kebelakang dulu
(Fatmawati pergi ke dapur untuk membuat air
minum)
soekarno : “Katanya kalian ingin
membicarakan hal yang
penting dengan saya,
memang hal yang penting
hal apa. Apa berkaitan
dengan yang tadi siang
singgih : “Sebelumnya kamu
meminta maaf lagi-lagi kami
mengganggu waktu
istirahat Bubg, memang
kedatangan kamu kemari
memang berkaitan dengan
kejadian tadi siang
soekarno : “Begini Bung, kami
sebenarnya di utus kemari
karena mendapat tugas
untuk membawa Bung
Karno dan Bung Hatta
keluar kota
hatta : “Kemana ?”
latif :”Kekerawang!”
hatta : “Memang kenapa kamu
harus pergi keluar kota?”
latif : “Untuk menghindar dari
pengaruh Jepang!
Hatta : “Tapi kalau kami tidak
mau?”
Latif : “Sekarang tuan bukan
waktunya untuk berdebat
cepat ikut kami
Bung Karno : “Apakah ini semua
penting?”
Latif : “Sangat penting!”
Bung Karno : “Baiklah kami akan ikut
tapi saya berpamitan dulu
dengan Fatmawati
(Soekarno pergi dan menemui Fatmawati di
dapur)
soekarno : Bu, Kang Mas pamit dulu,
Kang Mas akan pergi
dengan para pemuda itu
fatmawati : “Kemana?”
soekarno : “Ke Karawang!”
fatmawati : “Bolehkah saya ikut. Saya
merasa akhir-akhir ini
perasaan saya tidak enak
tentang Kang Mas!”
soekarno : “Baiklah ayo cepat!”
(Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun
kembali)
singgih : Maaf Bung, apakah
sudah selesai bicaranya
kalau begitu bagaimana
kalau sekarang kita
berangkat agar lebih cepat
Bung Karno : “Ya sudah kita berangkat
Akhirnya mereka meninggalkan rumah
Soekarno dan langsung menuju Renggas
dengklok di Karawang disana para pemuda
sudah berkumpul menunggu kedatangan
Soekarno dan Moch Hatta. Setelah lama di
perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah
rumah. Di sana Soekarno dan Moch. Hatta terus
di desak oleh pemuda. Namun ternyata sungguh
besar wibawa mereka berdua hingga para
pemuda menjadi naik pitam.
Latif : “Bung Karno, tunggu
apa lagi waktu inilah yang
tepat bagi kita semua
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Singgih : “Iya, sebaiknya Bung
setuju usul kami ini
Soekarno dan Muhammad
Hatta Terdiam
ketika para pemuda terus
mendesak Soekarno dan
Moh Hatta agar menyetujui
keinginan para pemuda.
Namun Soekarno tetap
saja bersikeras dengan
pendirinnya
Soekarno : Maaf tapi saya tidak bisa
Jawaban itu membuat Singgih geram
Singgih : “(Sambil menodongkan
pistol kepada Soekarno
“Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia
secepatnya kalau tidak
kubunuh kau, apa kau
mau seperti ini door door
door
(Peluru pistol keluar dari pistol)
Fatmawati yang melihat kejadian ini kemudian ia
menghampiri dan merangkul Soekarno dan
bertanya kepada para pemuda
Fatmawati : “apa-apaan kalian ini
(Ia bertanya dengan penuh emosi yang meluap-
luap)
sutan sahrir : “Tidak apa-apa bu, kami
cuma ingin
memproklamasikan
Indonesia secepatnya.
Namun Bung Karno
menolak
fatmawati : “Ya saya tahu itu. Tapi
jalannya tidak seperti ini.
Lagi pula kalau Kang Mas
menolak untuk
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
saat ini. Pasti ia
mempunyai alasan
tersendiri
sukarni : “Lalu dengan jalan
bagaimana padahal
keputusan ada di tangan
kedua pemimpin tersebut
fatmawati : “Ya sudah bagaimana
kalau masalah kalian ini
kita bicarakan lagi dengan
kepala yang dingin tidak
dengan emosi
akhirnya Fatmawatipun berhasul meyakinkan
para pemuda agar kembali berunding dengan
Soekarno dan Moh Hatta.
Disisi lain achmad Soebardjo yang mengetahui
keberadaan Soekarno dan
Fatmawati serta Muhamad
Hatta berusaha
meyakinkan para pemuda
agar kedua tokoh nasional
itu di bawa kembali ke
Jakarta
Ahmad Soebarjo : “Sudahlah Chairul Soleh
sebaliknya kalian jangan
menahan Soekarno dan
Moch Hatta
Chairul Saleh : “Memang kenapa, apa
alasannya?”
Ahmad soebarjo : “Rasanya tidak arif apabila
kita menahan kedua tokoh
nasionalis itu
Chairul saleh : “Tidak arif bagaimana,
kami sudah mencoba
untuk meyakinkan
mereka namun tetap saja
mereka menolak
Ahmad soebarjo : “Saya yakin kalau kita
bicara baik-baik pasti
keinginan kalian akan di
penuhi saya akan
membantu kalian untuk
meyakinkan Soekarno
dan mhch Hatta
Yusuf Kamto : “Apakah yang Bung
bicarakan ini dapat di
pegang, yang kami
inginkan adalah
kemerdekaan Indonesia
besok harus di laksanakan
Ahmad soebarjo : “Percayalah, saya akan
meyakinkan tokoh
nasionalis itu agar
menyetujui usul kalian itu!
Chairul saleh : “Ya sudah sebaiknya kita
sekarang berangkat ke
Kerawang untuk
menjemput Soekarno dan
Moch hatta
Yusuf kamto : “Baiklah ayo kita
berangkat!
Kemudian mereka berangkat ke Renggas
dengklok tepatnya sampai
di Renggas dengkok dan
bertemu dengan Soekarno
dan Moch Hatta. Setelah
sampai mereka langsung
berangkat legi menuju.
Hotel Den Hendels
tepatnya di Jakarta.
Akhirnya mereka sampai
di Hotel Hendels. Kemudian
Sayuti melik menghampiri
pelayan restoran
Sayuti melik : “Maaf tuan apakah ada
kamar Hotel yang masih
kosong untuk kami!
Pelayan hotel : “Maaf tuan semua kamar
hotel di sini sudah penuh!
Sayuti melik : Oh begitu, terima kasih
Kemudian Sayuti melik kembali menemui Ahmad
subarjo dan yang lainnya.
Sayuti melik : “Kamarnya penuh,
bagaimana yach
Ahmad subarjo : “Bagaimana kalau kita
kerumah Laksamana
maeda, ia adalah teman
karib saya dia juga orang
yang mendukung
mekerdekaan Indonesia
Sayuti melik : “Kalau tidak salah juga dia
merupakan salah satu
perwira tinggi angkatan
darat, jadi pasti
keamanannya terjamin
Suhud : saya setuju, karena
seperti yang dikatakan
sayuti melik keamanannya
terjamin
Soekarno : Ya sudah kalau begitu kita
berangkat ke rumah
kalsamana maeda
Mereka berangkat ke rumah Laksamana
maeda tidak lama kemudian mereka sampai di
rumah laksamana maeda
Soekarno : “Tok.tok.tok…! Permisi
selamat malam bisakah
kami bertemu dengan tuan
laksamana maeda
Orang Jepang : Baiklah silahkan masuk
tuan ada di dalam
Hatta : terima kasih
(Sesaat kemudian Soekarno dan Moch Hatta
bertemu dengan
laksamana maeda)
soekarno : “Selamat malam tuan?”
laksamana maeda : (membalas sapaan dengan
senyuman) ada apa,
kenapa tuan-tuan ini
mendatangi kediaman
saya. Apakah ada
masalah yang serius
Soekarno : Maaf mungkin kedatangan
kami menganggu waktu
istirahat tuan
Laksamana sobarjo : Kami bermaksud untu
menanyakan apakah
benar berita menyerahnya
Jepang terhadap sekutu
itu?
Laksamana maeda : “Dari mana tuan
mendengar berita tersebut
Soekarno : Kami mendengar berita
tersebut dari salah satu
pemuda. Katanya dia
mendengar berita tersebut
dari radio luar negeri
Laksamana maeda : Memang benar berita
tersebut tapi kami masih
merahasiahkannya agar
tidak timbul kekacauan
karena kami masih
bertanggung jawab
terhadap keamanan
Indonesia
Moch Hatta : Sekarang tuan yang kami
bingubngkan para pemuda
terus mendesak agar
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
secepatnya
Laksamana maeda : “Wah itu merupakan
gagasan yang bagus
mengingat inilah waktu
yang tepat untuk
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
Moch Hatta : “Berarti tuan
menyetujuinya
Laksamanmaeda : (Membalas dengan
senyuman)
Ahmad soebrjo : “Begini, kalau maeda
mengiinkan kami boleh
meminjam rumah anda
Laksamana maeda : “Boleh memang untuk apa
Hatta : “Kami telah sepakat
apabila berita itu kami
akan secepatnya
memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
rencananya kami akan
memperoklamasikan
kemerdekaan Indonesia
besok pagi jadi apakah
tuan keberatan
Laksamana maeda : “Tidak tidak sama sekali
lalu persiapan apa yang
akan kita siapkan!
Soekarno : rencanaynya kami akan
membuat naskah
proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Laksamana maeda : ya sudah ayo sekarang
kita buat bersama
naskahnya di ruang
makan. Kita tidak boleh
membuang waktu percuma
kan!
Soekarno : “Rasanya terlalu banyak
orang kalau kita
mengerjakan naskah ini
bila bersama bagaimana
kalau anda, Bung Hatta,
ahmad subarjo serta saya
mengerjakan naskah ini
bersama
Suhud : Benar, sebaliknya
memang merekalah yang
harus menuju ruang
makan
Hatta : “Tapi bagaimana
dengan para pemuda ini
Laksamana maeda : Biarkan mereka disini
menunggu kita, ayo
Soekarno. Moch Hatta,
Ahmad subarjo dan
laksamana maeda
bersama beberapa
pemuda pergi ke ruang
makan untuk menyusun
naskah proklamasi
Soekarno : Biarkan saya yang
mencatat
Ahmad subarjo : Baiklah
Soekarno : untuk pembukaan kata
apa yang bagus ya ?”
Hatta : “Bagaimana untuk
pembukaannya kata
proklamasi sepertinya
kata itu cocok untuk
naskah ini
Soekarno :Yah bagus (Kemudian ia
menulisnya dalam secarik
kertas) lalu untuk isinya
apa?
Ahmad subarjo : “Tunggu sebentar biarkan
saya berpikir dulu (sekitar
5 menit ahmad subarjo
berpikir)
Yach, bagaimana kalau begini “Kami bangsa
Indonesia dengan ini
menyatakan
kemerdekaan Indonesia
Hatta : “Itu bagus, karena kan
naskah ini menyatakan
kemerdekaan bangsa kita
(kemudian ia menulisnya
dalam secarik kertas)
Soekarno : “Itukan bagian dari
pembukaan sekarang
isinya bagaimana?”
Hatta : “Sayasudah berpikir
begini “Hal-hal yang
mengenai pemindahan dan
kekuasaan dll, di
selenggarakan dengan
cara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-
singkatnya
Soekarno : Yah bagus semua sudah
selesai, jadinya seperti ini
Ahmad soebarjo : “Alhamdulillah akhirnya
selesai juga
Bagaimana kalau sekarang kita menghampiri
para pemuda apakah
mereka menyetujuinya isi
naskah ini
Soekarno : Ya sudah ayo kita
menghampiri para pemuda
(Tidak lama kemudian mereka sampai di serambi
belakang di tempat para
pemuda menunggu)
sutan sahrir : “Bagaimana naskahnya
sudah selesai Bung”
soekarno : “Sudah akan saya
bacakan
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan
kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-
singkatnya.
Soekarno ; Mungkin ada yang ingin
menambahkan
Sukarni : Ada, kata-kata ada
sedikit yang janggal jadi
perlu di beri perubahan
sedikit
Soekarno : “Baiklah kita akan
memperbaikinya sekali
lagi!”
Sukarni : “Itu lebih baik!”
Akhirnya mereka merundingkan kembali
naskah tersebut bersama
para pemuda. Kemudian
mereka melakukan sedikit
perubahan pada naskah
proklamasi itu. Setelah
selesai melakukan sedikit
perubahan kemudian
Soekarno menyruh sayuti
melik mengetik naskah
proklamasi
Soekarno : Maaf, apakah sayuti melik
bisa mengetik naskah ini
dengan perubahan-
perubahannya?”
Sayuti melik : Saya bisa, Bung
Soekarno : Ya sudah tolong ketik
naskah ini dengan cepat
Sayuti melik : Baiklah
Sayuti melikpun mengetik naskah proklamasi,
kemudian setelah selesai. Naskah itu di berikan
pada Soekarno
Sayuti melik : Ini Bung naskahnya
sudah selesai sekarang
tinggal siapa yang akan
menandatanagni naskah ini
Soekarni : Terima kasih, bagaimana
kalau naskah ini yang
menandatangi adalah kita
semua yang hadir disini
Hatta : Yah saya setuju. Agar
mengacu pakta deelaration
of independce
Chairul saleh : Saya tidak setuju lebih
baik anda dan Bung Hatta
yang menandatangi
naskah tersebut atas
nama bangsa Indonesia
Semua yang hadir : “Setuju, itu lebih baik !”
Soekarno : Nah sekaraqng naskah
sudah selesai lalu,
sekarang yang harus kita
pikirkan di mana naskah ini
akan di bacakan
Sukarni : Kami sudah menyiapkan
tempat kita akan
membacakan teks
proklamasi ini
Hatta : “Dimana?”
Sukarni : “Dilapangan Ikada”
Soekarno “ Saya menolak”
Sukarni : “Kenapa anda menolak?”
Soekarno : “Karena kalau kita
membacakan naskah
proklamasi ini di lapangan
Ikada pasti akan timbul
bentrokan dengan tentara
Jepang
Sukarni : Iya juga yah ! Kenapa
saya tidak berpikir sampai
kesana?
Soekarno : Bagaimana kalau kita
membacakan teks
proklamasi ini di rumah
saya
Hatta : Saya setuju, mungkin
dengan itu tentara Jepang
tidak akan mengacaukan
proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Semua yang hadir : setuju
Laksamana maeda : :”Ya sudah naskah sudah
selesai disusun bagaimana
kalau kalian pulang ke
rimah masing-masing dan
istirahat saja lihat kalian
begitu lelah. Pagi harinya
kita berkumpul di rumha
Soekarno
Soekarno : “Yah
kami semua sudah lelah,
sebaiknya kami semua
pulang saja, sebelumnya
kami ingin mengucapkan
terima kasih atas izin tuan
Laksamana maeda ; Ah tidak apa-apa
Ahmad : Ya sudah tuan kami pamit
dulu
Akhirnya dini harinya tanggal 17 semua pulang
ke rumah masing-masing,
tetapi para pemuda tidak
pulang ke rumahnya,
tetapi mereka menghimpun
rekan-rekannya untuk
menyebar luaskan berita
itu kesegenap masyarakat
Jakarta.
Dengan cepat mereka mempersiapkan fomlet-
fomlet dan mobil pengeras suara untuk
memberitahukan kepada penduduk tentang
kabar gembira ini.
Pagi harinya pemuda-pemuda dan penduduk
sekitar berkumpul di Jakarta yaitu di rumah Ir.
Soekarno.
Muwardi : “Bung karno para pemuda
telah berkumpul mereka
sudah tidak lagi untuk
m,endengarkan anda
membacakan naskah
proklamasi
Soekarno : “Tunggulah sebentar Bung
Hatta belum datang saya
akan menunggu Bung
Hatta dulu
Muwardi : “Ya sudah silahkan, tapi
jangan terlalu lama. Kami
sudah tidak sabar untuk
menunggu senebtar lagi
kan sudah pukul 10.00
Soekarno : “Ehm … baiklah
Suhud : (Tiba-tiba datang)
“ Maaf Bung Karno apakah kita akan melakukan
pengibaran bendera merah
putih
soekarno : Ya haruslah, itukan
sebagai simbol kalau kita
telah merdeka
suhud : belum
soekarno : Ya sudah biar saya yang
mengurus benderanya,
saya akan menyuruh
Fatmawati menjahitkannya
sekarang juga
suhud : Ya sudah Bung biar saya
yang mencari tiang
bambunya, saya permisi
dulu
soekarno : Ya silahkan, Wikana
tolong panggilkan
Fatmawati kemari”
Wikana : “Baik Bung Karno”
Sesaat kemudian Fatmawati datang
Fatmawati : “Ada apa Kang Mas
memanggil saya?”
Soekarno : Bu tolong jahit bendera
merah putihnya disini.
Bukankah ibu mempunyai
kain merah putih
Fatmawati : Entahlah tapi seingat kain
itu sudah ibu buat rok
Soekarno : Pokonya Kang Mas minta
sekarang jahitkan
benderanya
Kemudian fatmawati mancari kain itu, setelah
selesai mencari fatmawati
menjahit dengan tangan.
Tidak lama kemudian Moch
Hatta datang tepat pukul
19.45
Hatta : Maaf terlalu lama
menunggu saya
Soekarno : Ah tidak apa-apa,
kebetulan persiapannya
juga beleum selesai
Hatta : Memang persiapan apa
Soekarno : Persiapan untuk
pengibaran bendera
sedang menjahit
benderanya sebentar lagi
juga sudah beres
Akhirnya segala persiapan proklamasi
kemerdekaan Indonesia selesai benera sudah
dijahit, begitu pula dengan tiang bambu suhud
sudah mencarinya. Kemudian latif menjemput
kedua tokoh nasionalis itu di kamar Soekarno
Latif : Maaf Bung bisakah
proklamasi ini segera di
mulai
Soekarno : “Bisa, ayo silahkan kita
menuju halaman depan
(Saat Soekarno dan Moch Hatta keluar dari
rumahnya dan naik ke
panggung mereka di
sambut dengan antusiasme
yang penuh oleh para
penduduk yang sudah
berkumpul)
tak lama kemudain Soekarno membacakan
pidatonya
assalamu’alaikum Wr. Wb
Pada kesempatan pagi ini kita berkumpul
untuk menjadi saksi dari peristiwa penting yang
selama ini kita tunggu, yaitu peristiwa yang
selalu menjadi impian dan harapan sebagai
bangsa yang terjajah. Dari bertahun-tahun yang
lalu sampai beratus-ratus tahun yang lalu kita
memperjuangkan kemerdekaan kita agar bebas
dari penjajahan.
Hari ini kita mengibarkan kemerdekaan kita
dengan harapan dapat menjadi tombak agar
kehidupan kitaa bisa berubah menjadi lebih baik
labih layak dari sebelumnya.
Terima kasih kepada para pejuang yang
kokoh dan teguh memperjuangkan
kemerdekaan bangsa kita dengan segenap jiwa
dan raganya dari mulai penjajahan Bangsa
Portugis, Inggris, Jepang dan Belanda. Kita
selama ini seolah seperti orang yang selalu
tunduk di hadapan penjajah. Kita seolah
mengabdi kepada mereka. Namun di dalam hati
kita, kita tetap menjungjung tinggi keinginan dan
impian kita untuk kemerdekaan bangsa kita.
Kini semua harapan kita itu bukanlah
sebuah angan-angan belaka, melainkan sebuah
perjuangan yang hasilnya dapat kita saksikan
saat ini, prolkamasi kemerdekaan Bangsa
Indonesia, dengan di tandai pembacaan Naskah
proklamasi.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan
Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan
kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta,hari,
17 Boelan 8
tahoen 1945
Atas nama
bangsa
Indonesia
Demikianlah naskah Proklamasi ini sebagai tanda
bahwa bangsa kita bangsa indonesia yang telah
merdeka. Kemudian sebagai simbol kebebsan
dan kemerdekaan kita, kita kibarkan bendera
merah putih.
Suhud dan latif kemudian mengibarkan bendera
merah putih.
Latif dan suhud kemudian mengibarkan bendera
merahputih
Latif dan Suhud maju kedepan
Latif : Siap Grak, jalan ditempat grak,
maju jalan
Setelah itu ia mengibarkan bendera merah putih
Latif : Hormat Grak (seluruh yang
hadir disana memberi hormat kepada sang saka
merah putih
Latif : Tegak grak
Dengan ditandai pembacaan naskah proklamasi
dan pengibaran sangsaka merah putih maka
sejak itu bangsa kita lepas dari belenggu
penjajahan. Namun kemudian yang harus
mereka lakukan adalah bagaimana
mempertahakan kemerdekaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar